Rabu, 29 September 2010

BENTROK DI JALAN AMPERA

Lima orang mengalami luka tembak dalam bentrokan antarkelompok pemuda di Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, tepatnya di sekitar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (29/9/2010) siang. Tiga korban lain mengalami luka terkena sabetan senjata tajam.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jaksel Komisaris Nurdi Satriaji melalui pesan singkat mengatakan, delapan korban itu dirawat di Rumah Sakit Medistra. Berikut ini identitas para korban. isu dari yang di dengar adalah perebutan lahan parkir yang sebelumnya pernah terjadi. kelompok preman ini keluar lagi, maka kembali terjadi bentrok


saat itu, salah satu kelompok massa sedang makan di rumah makan padang yang berada sekitar 50 meter dari PN Jaksel. Mendadak, massa yang lain datang dari arah Cilandak dengan menumpang Kopaja.

"Massa yang berada di rumah makan keluar lalu mereka berhadapan. Bentrokan terjadi," kata Nurdi, bercerita bagaimana bentrokan yang menewaskan tiga orang itu. Menurut Nurdi, massa yang sedang makan adalah massa dari pihak korban, dan massa yang datang dengan Kopaja adalah massa dari pihak terdakwa.

Namun Nurdi enggan menyebutkan korban dan terdakwa kasus apa yang terkait bentrokan tersebut. Namun kuat dugaan, bentrok kasus ini terkait sidang kasus Blowfish yang memang disidangkan di PN Jaksel. Minggu sebelumnya, terdakwa kasus ini dipukuli saat hendak dihadirkan di persidangan.

Setelah bentrok pecah, korban pun berjatuhan. Diduga, seluruh korban tewas berasal dari massa pihak korban. Sedangkan korban luka-luka berasal dari kedua massa yang rata-rata berkulit gelap itu.

Selain menggunakan senjata tajam, massa juga ada yang menggunakan senjata api. "Korban tewas itu ada luka bacok dan luka tembak. Korban tewas sepertinya itu dari pihak korban, sedangkan yang luka-luka dari kedua belah pihak," kata Nurdi.
















1. Matkey, mengalami luka tembak di tangan kanan. Dia tinggal di Bekasi.
2. Muksin, mengalami luka tembak yang menembus lengan kiri. Dia tercatat tinggal di Jalan Otista, Bidara Cina, Jakarta Timur.
3. Fransiscus Reva, mengalami luka tembak pada dada kiri dan pipi kanan serta luka bacok. Dia tinggal di Gunung Sahari Selatan, Jakarta Pusat.
4. Ian, mengalami luka tembak pada dada kiri.
5. Tito Resta, mengalami luka tembak pada dada kiri.
6. Semy, mengalami luka bacok pada jari kanan. Dia tinggal di Tangerang Selatan.
7. Muthi alias Badmas, mengalami luka bacok pada kaki kiri.
8. Paulinus, mengalami luka. Dia tinggal di Pamulang Barat
Selain melukai delapan orang, bentrokan itu juga menewaskan tiga orang. Adapun empat polisi mengalami luka tembak di bagian kaki, salah satunya Kepala Polres Jaksel Kombes Gatot Edy. Ia terserempet peluru di bagian kaki kiri.

SATU GELAS SUSU

Suatu hari, seorang bocah miskin sedang berjualan dari  rumah ke rumah demi membiayai sekolahnya. Ia merasa  lapar dan haus, tapi sayangnya ia hanya mempunyai  sedikit sekali uang. Anak itu memutuskan untuk meminta  makanan dari rumah terdekat. Tetapi, saat seorang gadis  muda membukakan pintu, ia kehilangan keberaniannya.  Akhirnya, ia hanya meminta segelas air putih untuk  menawarkan dahaga. Gadis muda itu berpikir, pastilah  anak ini merasa lapar, maka dibawakannyalah segelas  besar susu untuk anak tersebut. Ia meminumnya perlahan, kemudian bertanya, “Berapa saya berhutang kepada anda?”. “Kamu tidak berhutang apa pun kepada  saya,” jawabnya. “Ibuku mengajarkan untuk tidak  menerima bayaran untuk perbuatan baik yang kami  lakukan”. Anak itu menjawab, “Kalau begitu, saya hanya  bisa mengucapkan terima kasih dari lubuk hati saya yang  terdalam.” Saat Howard Kelly, anak kecil yang miskin  itu, meninggalkan rumah tersebut, dia bukan hanya merasa badannya lebih segar, tetapi keyakinannya pada Tuhan dan sesama manusia menjadi lebih kuat. Sebelumnya dia sudah merasa putus asa dan hampir  menyerah.

Tahun demi tahun berlalu. Suatu hari wanita muda ter-
sebut mengalami sakit parah. Dokter yang menanganinya 
merasa bingung dan akhirnya mengirim wanita itu ke 
kota besar untuk mendapatkan pertolongan spesialis. Dr. 
Howard Kelly dipanggil untuk berkonsultasi. Ketika ia 
mendengar nama kota tempat asal si pasien, ia segera 
pergi ke kamar tempat di mana wanita tersebut dirawat. 
Ia langsung mengenali dan memutuskan untuk melakukan 
hal terbaik yang bisa ia usahakan untuk menolongnya. 
Sejak hari itu, ia memberikan perhatian khusus pada 
kasus ini. Setelah melewati perjuangan panjang, 
peperangan pun dapat dimenangkan. Dr. Kelly dipanggil 
oleh pihak administrasi untuk menandatangani biaya 
yang harus dibayarkan oleh si wanita kepadanya. Ia 
melihat kuitansi tersebut, dan kemudian menuliskan 
sesuatu. Kuitansi tersebut lalu dikirim ke kamar 
perawatan si wanita itu. Wanita tersebut merasa takut 
untuk membukanya, karena ia merasa yakin bahwa ia 
tidak akan mampu membayarnya. Akhirnya dengan 
menguatkan hati, ia melihat ke kuitansi tersebut. Sebuah 
tulisan pada kuitansi tersebut telah menarik 
perhatiannya. Ia membaca tulisan itu: “Telah Dibayar 
Penuh Dengan Satu Gelas Susu”. Tertanda, Dr. Howard 
Kelly. Air mata mengalir dari matanya saat hatinya yang 
bahagia mengucapkan doa dan pujian:”Terima kasih 
Tuhan, kasihMu telah memancar melalui hati dan tangan 
manusia”.

Boneka Garam

Sebuah boneka garam berjalan beribu-ribu kilometer
menjelajahi daratan, sampai akhirnya ia tiba di tepi laut.
Ia amat terpesona oleh pemandangan baru, massa yang
bergerak-gerak, berbeda dengan segala sesuatu yang
pernah ia lihat sebelumnya. “Siapakah engkau?” Tanya
boneka garam kepada laut. Sambil tersenyum laut
menjawab, “Masuk dan lihatlah!” Maka boneka garam
itu menceburkan diri ke laut. Semakin jauh masuk ke
dalam laut, ia semakin larut, sampai hanya tinggal
segumpal kecil saja. Sebelum gumpalan terakhir larut,
boneka garam itu berteriak bahagia, “Sekarang aku
tahu, siapakah aku dan siapakah engkau!”.

Selasa, 28 September 2010

Rumah si Tukang Kayu

Seorang tukang kayu yang sudah tua berencana untuk pensiun. Ia mengatakan kepada majikannya tentang rencana pensiunnya sebagai tukang kayu. Ia ingin menikmati masa tuanya bersama istrinya.
            Ia sangat ingin pensiun dan itu artinya ia akan kehilangan gajinya. Majikannya merasa sangat berat hati atas rencana pensiun tukang kayunya itu, dan ia meminta tukang kayunya untuk membangun satu rumah lagi untuk kenangan pribadi. Si tukang kayu mengiyakan, tetapi ia mengerjakannya dengan setengah hati. Ia bekerja dengan asal – asalan dan menggunakan bahan – bahan dengan kualitas rendah. Ini merupakan cara yang patut disayangkan pada akhir kariernya.
            Ketika si tukang kayu menyelesaikan pekerjaannya, majikannya datang untuk melihat rumah tersebut. Majikannya menyerahkan kunci rumah kepada si tukang kayu dan berkata, “ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu.”
            Dia sangat terkejut dan malu. Jika ia mengetahui bahwa bangunan ini akan dihadiahkan kepadanya, ia akan mengerjakannya dengan cara berbeda. Sekarang ia harus tinggal dalam rumah yang di bangunnya dengan buruk dan asal – asalan.

Demikian juga dengan kita, jika kita membangun hidup kita dengan asal – asalan, memberi reaksi dan bukannya berbuat aksi, menaruh yang kurang baik dan bukan yang terbaik. Pada poin – poin penting, kita tidak mengerjakan dengan segenap kemampuan kita. Kita melihat situasi yang kita buat sendiri dengan terkejut, dan baru menyadari bahwa saat ini kita tinggal dalam rumah yang kita buat sendiri. Jika kita menyadari dari awal, kita dapat mengerjakannya dengan cara yang berbeda.
            Pikirkan bahwa dirimu adalah si tukang kayu. Pikirkan rumahmu. Setiap hari kau memalu paku, menempatkan papan atau membuat dinding. Bangunlah dengan bijaksana. Hal ini adalah hidup satu – satunya yang pernah kau buat. Sekalipun hidupmu tinggal satu hari lagi, hari tersebut harus menjadi hari di mana kau hidup dengan terhormat. Tanda di dinding berkata, “Hidup adalah mengerjakan sendiri proyekmu.” Hidupmu di hari esok merupakan hasil dari sikap dan pilihan yang kau buat hari ini.

Almighty God

Suatu ketika, pada hari sabtu malam, seorang pendeta gereja “Almighty God” (Tuhan yang MahaKuasa) bekerja sampai larut malam. Agar istrinya tidak khawatir, ia memutuskan untuk menelpon istrinya pada sekitar pukul 22:00. Tetapi, istrinya tidak menjawab. Ia terus mencoba menelpon selama beberapa kali. Ia bertanya pada istrinya mengapa telepon sebelumnya tidak dijawab. Istrinya mengatakan bahwa sebelumnya ia tidak mendengar adanya dering telepon masuk. Mereka menganggap bahwa hal itu perkara biasa dan tetap bersukacita seperti biasa.
            Pada hari senin, ketika pendeta tersebut sedang berada di kantor gereja, ia menerima sebuah telepon. Ternyata yang menghubunginya ketika itu adalah nomor telepon yang pada hari Sabtu malam diteleponnya. Pria yang berbicara dengannya ingin tahu mengapa ia meneleponnya pada hari Sabtu malam. Si pendeta tidak dapat memahami maksud pembicaraaan si pria. Si pria kemudian berkata, “Telepon berdering berkali – kali, tetapi aku tidak menjawab.” Si pendeta ingat akan kesalahannya dan meminta maaf karena telah mengganggu si pria, serta menjelaskan bahwa ia bermaksud menelpon istrinya.
            Si pria menjawab, “Tidak masalah. Sebenarnya aku merencanakan untuk bunuh diri pada hari Sabtu malam. Tetapi, sebelumnya aku berdoa demikian, ‘Tuhan, jika Kau disana, dan Kau tidak ingin aku melakukan hal ini, berikan aku tanda saat ini juga.’ Pada saat itu aku melihat teleponku mulai berdering. Aku melihat Caller ID dan tertulis ‘Almighty God’. Aku takut untuk menjawabnya.”

Hadiah yang di Harapkan

Kisah ini tentang seorang pemuda yang tidak lama lagi akan lulus kuliah. Selama beberapa bulan, pemuda ini menginginkan sebuah mobil sport yang ada di sebuah show room mobil, dan ia tahu bahwa ayahnya mampu membelikannya. Ia menceritakan kepada ayahnya mengenai mobil yang diinginkannya.
            Menjelang hari wisuda, si pemuda menunggu signal dari ayahnya untuk memberikan mobil tersebut. Akhirnya, setelah wisuda sang ayah datang ke kamarnya. Ayahnya mengungkapkan kebanggaannya karena mempunyai anak yang cerdas dan baik, dan mengatakan bahwa ia sangat mencintai anaknya itu. Ayahnya memberikan kepadanya sebuah kotak kado yang terbungkus rapi.
            Dengan rasa ingin tahu yang sangat besar, si pemuda segera membuka kotak itu dan mendapatkan sebuah Alkitab bersampul kulit yang bagus. Dengan sangat marah, ia membentak ayahnya dan berkata “Dengan semua uangmu, Anda hanya memberiku sebuah Alkitab?” Ia membanting pintu, keluar dari rumah dan meninggalkan Alkitab tersebut dan ia tak pernah kembali lagi.
            Beberapa tahun telah lewat dan si pemuda telah menjadi pengusaha yang sangat sukses. Ia mempunyai rumah yang bagus dan keluarga yang berbahagia, tetapi ayahnya sudah sangat tua. Ia berpikir bahwa ia harus menemui ayahnya. Setelah wisudanya, ia tidak pernah melihat ayahnya lagi. Sebelum ia mengatur rencana keberangkatannya, ia menerima telegram yang mengatakan  bahwa ayahnya telah meninggal dan mewariskan seluruh kekayaan kepadanya. Ia diharapkan segera kembali ke rumah dan menerima warisan tersebut. Ketika ia tiba di rumah ayahnya, hatinya diliputi kesedihan dan penyesalan yang mendalam.
            Ia mulai mencari suratsurat penting ayahnya dan melihat Alkitab dari ayahnya, yang ditinggalkannya beberapa tahun yang lalu. Dengan air mata bercucuran, ia membuka Alkitab tersebut halaman demi halaman. Ketika ia mulai membaca, sebuah kunci mobil jatuh dari sebuah amplop dibawah Alkitab tersebut. Ada sebuah kartu pengenal dengan nama show room dari mobil sport yang diinginkannya. Pada kartu pengenal tersebut tercatat tanggal wisudanya dan kalimat “Telah dibayar lunas”.

Senin, 27 September 2010

China dan Rusia Di Puncak Kemesraaan




Presiden Rusia Dmitry Medvedev
 Presiden Rusia Dmitry Medvedev,mengatakan, hubungan Sino-Rusia telah mencapai "titik tertinggi" saat ia melakukan kunjungan kenegaraan ke China dan tur ke World Expo di Shanghai.

Medvedev tiba di pusat keuangan China itu dari Beijing, di mana ia bertemu dengan Presiden Hu Jintao dan pemimpin lainnya untuk pembicaraan yang berfokus pada kerjasama energi antara Rusia dan China. Kedua belah pihak - yang bermusuhan selama Perang Dingin - merayakan selesainya jaringan pipa minyak yang sudah lama ditunggu-tunggu yang melintasi perbatasan dan menghubungkan Rusia, produsen minyak terbesar dunia, dengan China, konsumen energi terbesar.

"Hubungan Rusia dan China berada pada titik tertingginya sekarang ini. Kami benar-benar mitra strategis," kata Medvedev pada acara peluncuran Rusia Day di Expo itu, sebuah pameran budaya dan teknologi dunia yang mulai pada 1 Mei lalu. "Kenyataan (bahwa saya) mengunjungi pameran ini adalah demonstrasi lain dari persahabatan antara Rusia dan China," katanya, seraya menambahkan bahwa acara tersebut menunjukkan, kedua negara serius mendorong modernisasi ekonomi.

"Inovasi merupakan pilihan untuk negara kami," kata Medvedev. Dirnya dan Wakil Presiden China Xi Jinping, yang dianggap banyak pihak sebagai bakal pengganti Hu, datang untuk meninjau paviliun China dan Rusia di Expo itu dan mengadakan pembicaraan sebelum Medvedev kembali ke Moskowa.

Kremlin sangat ingin meniru resep Beijing dalam keberhasilan ekonomi dan modernisasi.

Senin, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan Hu mengatakan kepada Medvedev bahwa investor China sangat antusias untuk menjadi bagian dari pembangunan pusat inovasi masa depan yang luar Moskowa, proyek kesayangan pemimpin Rusia itu. Sejauh ini, energi menyumbang bagian besar dari kerjasama Sino-Rusia. Menurut Kremlin, minyak Rusia yang dikirim ke tetangganya itu dalam 20 tahun mendatang akan bernilai 150 miliar dollar AS.

Kedua negara itu masih menyelesaikan sebuah kesepakatan yang bisa mencakup 70 miliar meter kubik gas alam Rusia dikirim ke China setiap tahun, dan telah mengumumkan rencana untuk bersama-sama membangun kilang minyak senilai lima miliar dollar di China utara.

Cara Memandang Rintangan

Bagi Beberapa orang, "rintangan" merupakan sebuah kata yang sangat menakutkan, menekan, melumpuhkan, menjatuhkan, bahkan mengubah pandangan seseorang menjadi pesimis.
Banyak orang yang menderita di tempat mereka bekerja, hal ini sudah menjadi sesuatu yang umum, namun mereka tetap bertahan dengan pekerjaan yang membuat mereka menderita karena takut pada rintangan - rintangan yang mungkin di hadapinya apabila mereka keluar dari pekerjaan tersebut dan mereka mencari pekerjaan lain yang belum pasti.
Di pihak lain, rintangan merupakan hal yang sangat menggairahkan bagi beberapa orang, seperti Pemanjat Tebing, Olahraga arung jeram, papan ski, selancar, Hiking, pendaki gunung dan sebagainya.
Anda sendiri akan memandang rintangan sebagai apa? sebagai bagian dari "permainan hidup" yang membuat hidup lebih menggairahkan atau sebagai penghalang yang menjadikan anda menderita? Bayangkan bila anda bermain bola volly, bulu tangkis, atau tennis, tanpa adanya Net (Jaring penghalang) sebagai rintangan. Tentu akan sangat membosankan bukan?
Rintangan adalah batu loncatan untuk tumbuh dan berkembang. contohnya dari SD jika ingin menuju SLTP kita harus menghadapi rintangan yang berupa ujian.
Menghindari rintangan membuat kita berhenti tumbuh. Dengan demikian, kita akan kehilangan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
Hati - hatilah jika anda sudah tidak mempunyai rintangan lagi. Jangan - jangan itu pertanda bahwa anda sudah tidak tumbuh lagi, padahal tidak tumbuh lagi dapat berarti sudah tidak hidup lagi. Kita tidak perlu takut akan kematian. Mungkin lebih baik takut sudah tidak hidup lagi (tidak tumbuh, dan tidak berkembang).

PERANG HACKING INDONESIA VS MALAYSIA


Situs pemerintahan Indonesia telah di hack oleh hacker yang mengaku dirinya dari negara Malaysia dan China. Namun sekarang situs hack yang diiringi lagu dari kelompok musik ERA itu telah diambil alih lagi oleh hacker indonesia http://www.lampungtengah.go.id/ . Screen shot situs Indonesia yang telah dihack oleh mereka kemarin malam (07 Juni 2010 sekitar jam 10 malam) .


Situs yang telah dihack itu berpesan :
  • We already very patient to indonesia hacker
  • Do you remember? May 28?.
  • Indonesia's military invasion of Malaysia News!
  • Today we fought back to lead a coalition operation!
  • BY: China / Malaysia Hacker Union
  • China and Malaysia, we will give network security!!!
  • And please dont ever try to hack malaysia/china website again!!!
    We will continue to revenge!
Dan hari ini (08 Juni 2010 menurut jam artikelku masih dihack 12.24) pernyataan itu dibalas oleh hacker Indonesia. Mereka menyerang situs pemerintahan malaysia http://hoshas.moh.gov.my/ diiringi lagu kebangsaan Indonesia. Screen shot situs pemerintahan Malaysia yang telah dihack :


Pesan dari hacker Indonesia :
  • We already very patient to indonesia hacker ->Indonesian patient with Malaysia that stole the culture of INDONESIA
  • Do you remember? May 28?. ->yes it was the day that showed his prowess INDONESIA HACKER
  • Indonesia's military invasion of Malaysia News! ->ASSHOLE UR POLITIC
  • Today we fought back to lead a coalition operation! ->CHINA you have supported state cultural thief !FVCK
  • BY: China / Malaysia Hacker Union ->ASSHOLE UR THINKING MALAYSIA HACKER
  • China and Malaysia, we will give network security!!! ->YEAH PEOPLE MALAYSIA LOW SECURITY
  • And please dont ever try to hack malaysia/china website again!!! ->you do not touch, we did not touch
    This is code defacement of our site that has been damaged by the China / Malaysia
    We will continue to revenge! ->HOLLYSHIT !

VIRUS Komputer Terbaru, Kneber BotNet

Firma keamanan komputer dan Internet, NetWitness menyatakan bahwa ada satu jenis virus baru komputer yang saat ini sedang muncul dan meresahkan dunia. Virus yang dinamakan ‘kneber botnet' itu mampu mengumpulkan password untuk mengakses finansial online, situs jejaring sosial dan sistem email dari komputer bervirus dan melaporkan informasi yang didapatnya ke hacker.
Menurut Chief Executive Officer NetWitness Amit Yoran, ada sekitar 75.000 komputer milik 2.500 organisasi yang berada di seluruh dunia yang telah terinfeksi virus botnet.

Virus ini sendiri ditemukan pada Januari 2010 dan dikategorikan sangat berbahaya karena perlindungan terhadap virus cara konvensional tidak cukup untuk menangkal botnet bekerja di komputer-komputer yang sehat.
Perlombaan para hacker untuk membuat virus-virus terbaru komputer sepertinya masih terus berlanjut dan telah memakan korban yang tidak sedikit. Entah sudah berapa banyak perusahaan atau organisasi yang dibobol oleh karena mereka dan sepertinya "peperangan" ini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Minggu, 26 September 2010

Kisah Seekor Sapi yang Jujur

Presiden Amerika Serikat Dwight Eisenhower punya tetangga seorang petani. Si Petani memiliki seekor sapi yang hendak dijual. keluarga Eisenhower berniat membelinya. untuk itu, mereka perlu bertanya beberapa hal kepada petani itu untuk mencari tahu kualitas sapi yang akan dijual tersebut.

“Terangkan pada kami tentang silsilah sapi tersebut. Apakah dia berasal dari keturunan yang baik?” tanya Eisenhower

“Saya tidak memahami silsilah sapi ini,” jawab si petani.

“Hmm.. oke, jika demikian jelaskan tentang produksi lemak dan susu yang dihasilkan sapi ini dalam setahun,” tanya Eisenhower kembali menyelidik.

“Maaf.. saya juga tidak pernah menghitung berapa produktivitasnya. Saya tidak pernah memperdulikan hal – hal seperti itu,” jawab petani itu lugu.

“Lantas, apa alasan bagi kami untuk membeli sapi ini?” tanya Eisenhower hampir habis kesabarannya.

“Saya tidak tahu silsilah sapi ini, saya tidak tahu siapa bapaknya, atau siapa nenek moyangnya”, jawab si petani lugu apa adanya. “Saya juga tak tahu persis berapa liter susu yang dihasilkannya setahun. Tapi yang saya tahu persis, sapi ini jujur. Ia pasti akan memberi semua susu yang dia miliki.”

Keluarga Eisenhower terkesan dengan jawaban tersebut. Mereka pun memutuskan untuk membeli sapi yang jujur itu.

Pesan Cerita :

Tidak perduli dari mana asal – usul anda, apa ras anda, apa profesi anda, dimana pun dan kapan pun dalam hidup ini jadilah seperti sapi yang jujur. Berikanlah yang terbaik yang anda miliki. Dan tuluslah dalam pemberian. Jangan sembunyikan bakat dan kemampuan anda, jangan simpan uang anda, karena kualitas hidup kita tidak dinilai dari apa yang kita terima dari kehidupan, tapi apa yang bisa kita berikan untuk kehidupan.

Kisah Tempayan Rusak

Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar, masing – masing bergantungan pada kedua ujung sebuah pikulan, yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan yang satunya lagi tidak. Jika tempayan yang tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan yang retak hanya dapat membawa air setengah penuh. Begitu terus setiap harinya.

Selama dua tahun, si tempayan retak merasa malu dengan dirinya sendiri karena tidak bisa menunaikan tugasnya dengan sempurna. Akhirnya, pada suatu hari si tempayan retak berkata pada si tukang air.

“Saya sungguh malu pada diri saya, dan saya ingin mohon maaf kepadamu.”

“Kepada? Kenapa kamu merasa malu?” tanya si tukang air. “Karena selama dua tahun ini, saya hanya mampu membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa karena adanya retakan pada tubuh saya, dan membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacatku itu, saya telah membuatmu rugi,” kata tempayan itu.

Sambil tersenyum, si tukang air berkata kepada si tempayan retak.

“Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga – bunga indah di sepanjang jalan.” Benar, ketika mereka naik ke bukit keesokan harinya, si tempayan retak memperhatikan jalan dan baru menyadari bahwa ada bunga – bunga indah di sepanjang sisi jalan, dan itu membuatnya sedikit terhibur.

Namun, di akhir perjalanan ketika air yang dibawa si tempayan retak tinggal separuh, ia kembali meminta maaf pada si tukang air. Si tukang air berkata kepada tempayan itu, ” Apakah kamu memperhatikan bahwa bunga – bunga di sepanjanga jalan itu hanya tumbuh di sisimu, dan tidak ada di sisi tempayan yang lain yang tidak retak? Karena aku selalu menyadari akan cacatmu, maka aku memanfaatkannya dengan menanam benih – benih bunga di sepanjang jalan di sisimu. Dan setiap hari, jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih – benih itu. Selama dua tahun ini aku telah dapat memetik bunga – bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa kamu, majikan kita tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang. “

Pesan Cerita:

Kita semua adalah tempayan yang retak. Artinya, kita semua tanpa terkecuali, memiliki kekurangan. Dan sering kita menjadi tidak percaya diri karena kekurangan kita. Padahal tidak ada gunanya membandingkan diri kita dengan orang lain. Karena orang lain pun punya kekurangan – kekurangannya sendiri.

Terimalah diri anda apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Karena dalam kekurangan – kekurangan itu, terletak kekuatan kita yang sebenarnya.

Dua Buah Bibit

Terdapatlah dua buah bibit tanaman yang tergolek di atas tanah di sebuah ladang yang subur.

Bibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakan akarku dalam – dalam ke tanah ini, dan menjulangkan tunas – tunasku ke atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam pada musim semi. aku ingin merasakan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk – pucuk daunku.” Dan Bibit itu pun tumbuh makin menjulang.

Bibit kedua bergumam, “Aku takut, jika ku tanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu apa yang akan kutemui di dalam sana. Bukankah di sana sangat gelap? Dan, jika kuteroboskan tunas – tunasku akan hilang? Tunasku pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi, jika tunasku terbuka dan siput – siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha mencabutku dari tanah. Tidak. Akan lebih baik, jika aku menunggu sampai semuanya aman.”

Dan Bibit Kedua pun menunggu dalam kesendiriannya. Beberapa pekan kemudian seekor ayam menggilas tanah itu, menemukan bibit kedua tadi dan memakannya dengan segera.

Pesan Cerita :

Hidup ini penuh pilihan, dan setiap pilihan selalu memiliki resikonya sendiri. Banyak orang tidak berani mengambil langkah pertama untuk memulai. Banyak orang ingin menjadi pemain aman dengan meminimalisir semua resiko. Terlalu banyak pertimbangan yang mereka gunakan sebelum memulai sesuatu yang beresiko. Saatnya belum tepat, modalnya kurang, Mental belum siap, dan sebagainya, berbagai alasan menjadi faktor penghambat.

Ada kalanya perencanaan yang matang memang perlu dilakukan. Tapi, ada kalanya pula kita harus segera mengambil langkah pertama dan berani mengambil resiko. Tidak penting, jika anda tidak melihat seberapa tinggi tangga yang harus anda daki, yang penting adalah anda mulai menaiki anak tangga pertama. Keputusan anda untuk melangkah, akan membawa anda ke suatu tempat. Dan keputusan untuk diam di tempat, tidak akan membawa anda ke mana – mana, tidak akan membuat anda menjadi siapa – siapa.

Anak Kecil dan Piano

Untuk mendorong anak laki – lakinya belajar piano lebih giat, seorang ibu membawa anaknya ke konser Paderewski. setelah mereka duduk, si ibu melihat sahabatnya. Ia pun menghampirinya dan memberi salam.

Si anak laki kecil meninggalkan tempat duduknya dan berjalan – jalan sendirian serta masuk ke pintu yang bertanda “Dilarang Masuk”. Ketika lampu mulai redup dan konser akan segera dimulai, si ibu kembali ke tempat duduknya, tetapi ia tidak menemukan anaknya.

Tiba – tiba, tirai terbuka dan lampu sorot ditujukan ke piano. Si ibu terkejut karena melihat anaknya duduk di depan piano, dan tanpa merasa bersalah memainkan lagu “Twinkle, Twinkle Little Star.”

Pada saat itu, Paderewski, sang pianis ternama, masuk ke panggung. Ia segera menghampiri piano dan berbisik pada anak kecil itu, “Jangan berhenti, teruslah bermain.”

Kemudian, Paderewski menggunakan tangan kirinya dan mulai mengisi bagian bass. Segera tangan kanannya ke sisi dekat anak kecil itu dan ia melengkapi si anak kecil memainkan obbligato. Bersama dengan sang pianis besar, anak kecil yang baru belajar piano ini mengubah situasi gelisah menjadi pengalaman yang mengesankan. Para penonton pun terpesona.

Cerita seperti ini juga sering kita alami dalam hidup kita. Apa yang dapat kita kerjakan sulit mendapat penghargaan. Kita telah berusaha sekuat tenaga, tetapi hasilnya bukanlah musik yang indah. Tetapi jika kita mempercayakan kepada suatu Kekuatan Besar, hasil kerja dalam hidup kita akan menjadi indah.

Di lain hari, agar dapat mencapai prestasi yang besarm dengarlah baik – baik: Kau akan mendengar suara sang Guru berbisik di telingamu, “Jangan berhenti, teruslah bermain.”

Anjing yang Pintar

Seorang penjual daging mengamati suasana sekitar tokonya. Ia sangat terkejut melihat seekor anjing datang ke samping tokonya. Ia mengusir anjing itu, tetapi anjing itu kembali lagi.

Maka, ia menghampiri anjing itu dan melihat ada suatu catatan di mulut anjing itu. Ia mengambil catatan itu dan membaca, “Tolong sediakan 12 buah sosis dan satu kaki domba. Uangnya ada di mulut anjing ini.”

Si penjual daging melihat ke mulut anjing itu dan ternyata ada uang sebesar 10 dollar disana. Segera ia mengambil uang itu, kemudian ia memasukan sosis dan kaki domba ke dalam suatu kantung plastik dan diletakan kembali di mulut anjing itu. Si penjual daging sangat terkesan. Kebetulan saat itu adalah waktu tutup tokonya, ia pun menutup tokonya dan berjalan mengikuti si anjing tersebut.

Anjing tersebut berjalan menyelusuri jalan dan sampai ke tempat penyebrangan jalan. Anjing itu meletakan kantung plastiknya, melompat dan menekan tombol penyebrang berwarna hijau. Setelah lampu menjadi hijau, ia menyebrang sementara si penjual daging mengikutinya.

Anjing tersebut kemudian sampai ke perhentian bus, dan mulai melihat “papan informasi jam perjalanan”.

Si penjual daging terkagum – kagum melihatnya. Anjing tersebut kemudian duduk di salah satu bangku yang disediakan. Sebuah bus datang, si anjing menghampiri dan melihat nomor bus dan kemudian kembali ke tempat duduknya.

Bus lain datang. Sekali lagi bus lainnya datang. Sekali lagi anjing tersebut menghampiri dan melihat nomor bus. Setelah melihat bahwa bus tersebut adalah bus yang benar, anjing tersebut naik. Si penjual daging, dengan kekagumannya mengikuti anjing itu dan naik ke bus tersebut.

Bus berjalan meninggalkan kota, menuju ke pinggiran kota. Si anjing melihat pemandangan sekitar. Akhirnya ia bangun dan bergerak ke depan bus, anjing tersebut berdiri dengan ke dua kakinya dan menekan tombol agar bus berhenti. Kemudian ia keluar, kantung plastik masih tergantung di mulutnya.

Anjing tersebut berjalan menyusuri jalan sambil diikuti oleh penjual daging. Si anjing berhenti pada suatu rumah, ia berjalan menyusuri jalan kecil dan meletakkan kantung plastik pada salah satu anak tangga.

Kemudian, ia mundur, berlari dan membenturkan dirinya ke pintu. Ia mundur kembali dan membenturkan dirinya ke pintu rumah kembali. Tidak ada jawaban dari dalam rumah, jadi anjing tersebut kembali melalui jalan kecil, melompati tembok kecil dan berjalan sepanjang batas kebun tersebut. Ia menghampiri jendela dan membenturkan kepalanya beberapa kali, berjalan mundur, melompat balik dan menunggu di pintu.

Si penjual daging melihat seorang pria tinggi besar membuka pintu dan mulai menyiksa anjing tersebut, menendangnya, memukulnya serta menyumpahinya.

Si penjual daging berlari untuk menghentikan pria tersebut. “Apa yang kau lakukan? Anjing ini adalah seekor anjing yang jenius. Ia dapat masuk di televisi untuk kejeniusannya.” Pria itu menjawab, “Kau katakan anjing ini pintar? Dalam minggu ini telah dua kali anjing bodoh ini lupa membawa kuncinya.”

Pesan dari cerita ini adalah, banyak orang yang tidak pernah puas dengan apa yang mereka miliki. Sering kali kita tidak menghargai bawahan kita yang telah bekerja dengan setia selama bertahun – tahun. Sering kali kita juga tidak menghargai perusahaan/ Atasan kita yang dipakai oleh Tuhan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Kita selalu menonjolkan kesalahan/ kelemahan tanpa melihat adanya kelebihan dan jasa yang diberikan oleh orang lain

Rumah dengan 1000 Cermin

Pada zaman dahulu di sebuah desa terpencil di Jepang, ada sebuah tempat yang dikenal dengan rumah 1000 Cermin. Seekor anjing kecil yang selalu tersenyum dan bahagia mendengar tentang rumah tersebut. Ia memutuskan untuk mengunjunginya. Setibanya di sana, dengan gembira ia melompati anak tangga rumah menuju pintu masuk. Ia masuk ke rumah tersebut dengan telinga mendongkak ke atas dan mengibaskan ekornya. Ketika masuk, ia terkejut karena melihat dirinya ada bersama dengan 1000 ekor anjing kecil lain yang mengibaskan ekor. Ia memberi senyum ramah dan 1000 ekor anjing kecil lainnya pun balas tersenyum ramah. Setelah meninggalkan rumah itu, ia berkata pada dirinya sendiri, “Tempat ini sangat menyenangkan. Aku akan kembali lagi dan sering bermain ke sini.”

Di desa yang sama, ada seekor anjing kecil lain yang pemarah dan ia memutuskan untuk mengunjungi rumah tersebut. Dengan perlahan ia menaiki tangga menuju rumah dan masuk ke dalam. Ketika masuk, ia melihat 1000 ekor anjing kecil dengan wajah yang tidak bersahabat memandangnya, ia menggeram dan dengan takut ia melihat 1000 ekor anjing kecil lainnya menggeram kepadanya. Ketika meninggalkan rumah tersebut, ia berkata kepada dirinya sendiri, “Tempat ini sangat menakutkan. Aku tidak akan pernah ke sini lagi.”

Pesan dari Cerita ini adalah, Semua wajah yang ada di dunia adalah Cermin – cermin, pantulan ekspresi dari sikap kita sendiri terhadap orang lain, dimana jika kita memiliki sikap baik, ramah dan murah senyum, maka kita akan mendapatkan respon yang baik pula dari orang lain. Sebaliknya, jika kita memiliki sikap pemarah, dan pribadi yang tidak menyenangkan, maka cermin dari sikap diri kita sendiri akan terwujud dari sikap orang lain.

Wortel, Telur, dan Kopi

Pada suatu hari seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ayahnya, seorang koki, dan sekali waktu ayahnya membawa anak tersebut ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.

Setelah air di 3 Panci tersebut mendidih, sang ayah menaruh Wortel ke dalam panci ke-1, Telur di panci ke-2, dan Kopi bubuk di panci k-3. sang ayah membiarkannya mendidih tanpa berkata – kata. Anak tersebut membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit menunggu, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan Wortel, Telur dan Kopi di mangkuk yang berbeda.
Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat nak?” ” Wortel, Telur, dan Kopi, ” jawab anak tersebut. Ayahnya mengajaknya mendekat dan meminta merasakan Wortel itu. Anak tersebut melakukannya dan merasakan bahwa Wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi Kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi Kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu si anak bertanya, “Apa arti semua ini, ayah?” Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing – masing menunjukan reaksi yang berbeda.

Wortel, sebelum direbus kuat, keras, dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak.

Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras.

Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk Kopi mengubah air tersebut. “Kamu termasuk yang mana?” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kamu menghadapinya? Apakah kamu akan seperti Wortel, Telur, Atau Kopi ?”

Pesan dari Cerita ini adalah, Dalam menghadapi kesulitan hidup, kita diharapkan pada pilihan untuk menjadi Wortel, Telur, atau Kopi. Jika anda adalah Wortel yang awalnya terlihat keras, ketika menghadapi penderitaan, anda akan menjadi lunak dan kehilangan kekuatan.

Jika anda adalah Telur yang awalnya memiliki hati yang lembut, namun ketika menghadapi penderitaan, dari luar masih tampak sama, akan tetapi di dalam hati anda mulai mengeras.

Jika anda adalah Kopi, ketika air mencapai suhu maksimal pada 100 derajat celcius, Kopi justru akan semakin terasa nikmat. Artinya, dalam menghadapi kesulitan. Anda akan menjadi semakin matang dan siap untuk menghadapi segala kesulitan lainnya, semakin baik, dan membuat keadaan di sekitar anda juga menjadi lebih baik.

Kupu – Kupu yang Tak Bisa Terbang

Di Sebuah ranting pohon, tampak sebuah kepompong yang bergoyang halus. Seolah kupu – kupu yang ada di dalamnya telah siap untuk terbang ke alam bebas dan menjalani hidup yang sesungguhnya.

Seorang lelaki muda memperhatikan proses langka itu. Perlahan – lahan kantung kepompong mulai terkoyak, memberi celah bagi kupu – kupu kecil untuk keluar. Namun, kupu – kupu kecil tersebut tampak kesulitan melepaskan diri dari kepompong yang telah lama membungkus tubuhnya. Celah yang terbuka sangat sempit. Pemuda itu merasa kasihan, dan kemudian pemuda tersebut mengambil gunting dan memotong kepompong tersebut agar celahnya menjadi besar, dengan maksud agar calon kupu – kupu kecil itu mampu keluar dengan lebih mudah. Dan memang benar, tak lama kemudian, kupu – kupu tersebut berhasil keluar dengan mudah dari kepompong.

Namun setelah keluar, kupu – kupu itu berjalan tertatih – tatih. Ia tampak lemah dan rapuh. Sayapnya terkulai lemas dan terseret – seret dalam setiap langkah. Pemuda itu terus memperhatikan kupu – kupu itu dan berharap bahwa sebentar kemudian sayap kupu – kupu tersebut akan menjadi kokoh. Ia ingin melihat kupu – kupu itu terbang bebas ke udara. Dia terus berharap dan pandangannya melekat kuat pada kupu – kupu lemah tersebut.

Beberapa kali kupu – kupu itu berusaha mengangkat dan membentangkan sayapnya. Tapi sayang hal itu tidak mungkin karena sayapnya terlalu lemah, dan akhirnya kembali terkulai ke tanah. Pemuda itu mulai cemas. Kupu – kupu yang telah ditolongnya tak kunjung bisa terbang. Semakin lama, Sayap – sayap tersebut menjadi semakin lemah. Kupu – kupu tersebut hanya bisa tergolek lemah di tanah, dan akhirnya kupu – kupu itu tidak bergerak sama sekali, dan mati.

Pesan Cerita :

Segala sesuatu dalam hidup ini membutuhkan proses. Untuk menjadi pandai kita harus melalui proses panjang Pendidikan, untuk menjadi bijak kita harus melalui proses belajar dan pengalaman. Bahkan seekor ulat sebelum menjadi kupu – kupu harus melalui proses inkubasi dalam kepompong.

Jangan meremehkan sebuah proses karena dengan melalui proses yang alami itulah kita mejadi kuat dan sempurna. Kupu – kupu akan bermetamorfosis dengan sempurna setelah melalui proses inkubasi yang utuh. Jangan medahului sesuatu yang belum saatnya. Jangan mencari jalan pintas untuk sebuah proses yang seharusnya panjang, karena itu semua hanya akan membuat kita rapuh dan layu sebelum saatnya.

Lampu Minyak dan Mercusuar

Alkisah, di puncak sebuah mercusuar, tampak lampu mercusuar yang gagah dengan sinarnya menerangi kegelapan malam hari. Lampu itu menjadi tumpuan perahu para nelayan yang mencari arah dan petunjuk untuk menuju pulang.

Dari kejauhan, pada sebuah jendela kecil di rumah penjaga mercusuar, sebuah lampu minyak setiap malam melihat dengan perasaan iri ke arah mercusuar. Dia mengeluhkan kondisinya, “Aku hanyalah sebuah lampu minyak yang berada di dalam rumah yang kecil, gelap, dan pengap. Sungguh menyedihkan, memalukan, dan tidak terhormat. Sedangkan lampu mercusuar di atas sana, tampak begitu hebat, terang dan perkasa. Ah… Seandainya aku berada di dekat mercusuar itu, pasti hidupku akan lebih berarti, karena akan banyak orang yang melihat kepadaku dan aku pun bisa membantu kapal para nelayan menemukan arah untuk membawanya pulang ke rumah mereka dan keluarganya.”

Suatu ketika, di suatu malam yang pekat, petugas mercusuar membawa lampu minyak untuk menerangi jalan menuju mercusuar. Setibanya disana, penjaga itu meletakkan lampu minyak di dekat mercusuar dan meninggalkannya di samping lampu mercusuar. Si Lampu minyak senang sekali karena impiannya menjadi kenyataan. Akhirnya, ia bisa bersanding dengan mercusuar yang gagah. Tetapi, kegembiraannya hanya sesaat. Karena perbandingan cahaya yang tidak seimbang, maka tidak seorang pun yang akan melihat atau memperhatikan lampu minyak. Bahkan, dari kejauhan lampu minyak hampir tidak tampak sama sekali karena begitu lemah dan kecil.

Saat itu, lampu minyak menyadari satu hal. Ia tahu bahwa untuk menjadikan dirinya berarti, dia harus berada di tempat yang tepat, yakni di dalam sebuah kamar. Entah seberapa kotor, kecil, dan pengapnya kamar itu, tetapi di sanalah lampu minyak menjadi lebih bermanfaat. Sebab, meski cahayanya tidak sebesar mercusuar, lampu kecil itu juga bisa memancarkan sinarnya menerangi kegelapan untuk orang lain. Lampu minyak kini tahu, sifat iri hati karena selalu membandingkan diri dengan yang lain, justru akan membuat dirinya tidak bahagia dan tidak berarti.

Pesan Cerita :

Seringkali kita tidak percaya dengan diri kita sendiri. Kita membandingkan diri kita dengan orang lain, dan merasa orang lain lebih kaya, lebih pintar, lebih tampan/cantik dari kita, dan sebagainya. Dan kita sering membuang – buang waktu kita untuk berkhayal seandainya kita menjadi seperti orang lain.

Padahal dengan menjadi oranglain, dengan berada pada posisi orang lain, dengan segala kekayaan atau kecerdasan atau segala bakat yang sama seperti yang dimiliki orang lain, belum tentu kita bisa berkembang atau memperoleh kebahagiaan seperti yang kita harapkan. Karena semua orang memiliki porsi dan perannya masing – masing. Lebih baik anda fokus pada apa yang anda miliki, dan kembangkan segala potensi yang ada.